Proses Pembentukan
Tanah
Proses pembentukan tanah adalah perubahan dari
bahan induk menjadi lapisan tanah. Perkembangan tanah dari bahan induk yang
padat menjadi bahan induk yang agar lunak, selanjutnya berangsur-angsur menjadi
tanah pada lapisan bawah (subsoil) dan lapisan tanah bagian atas (topsoil),
dalam jangka waktu lama sampai ratusan tahun hingga ribuan tahun.
Perubahan-perubahan dari batuan induk sampai menjadi tanah karena batuan induk
mengalami proses pelapukan, yaitu proses penghancuran karena iklim.
Tahap pertama dari proses pembentukan tanah
adalah proses pelapukan. Proses ini terjadi penghancuran dan pelembutan dari
bahan induk tanpa perubahan susunan kimianya. Pelapukan dipengaruhi oleh faktor
iklim yang bersifat merusak. Faktor-faktor iklim yang turut menentukan adalah
sinar matahari, perbedaan temperatur antara siang dan malam, keadaan musim
kemarau dan musim penghujan.
Pada awalnya batuan pecah dalam bentuk
pecahan-pecahan batuan dan mineral-mineral penyusunnya. Selanjutnya oleh adanya
air, asam dan senyawa-senyawa yang larut dalam air, pecahan-pecahan bantuan dan
mineral ini menjadi lunak dan terurai ke dalam unsur-unsur penyusunnya. Dari
bahan-bahan sisa penguraian dan senyawa kembali membentuk mineral-mineral baru.
Pelapukan digolongkan dalam
tiga bentuk :
- Pelapukan fisik
- Pelapukan kimia
- Pelapukan biologis
Pelapukan fisik sering disebut juga alterasi
yakni proses pemecahan dan pelembutan batuan tanpa mengalami perubahan susunan
kimia dan tidak ada pembentukan mineral baru.
Pelapukan kimia adalah proses pelapukan dan
penguraian pecahan-pecahan batuan dan mineral-mineral ke dalam unsur-unsur
penyusunnya yang biasa disertai dengan pembentukan mineral-mineral baru.
Pelapukan biologis adalah pelapukan yang
disebabkan kegiatan tanaman dan hewan, baik yang tingkat tinggi maupun yang
tingkat rendah. Dalam proses pemecahan batuan induk menjadi tanah terjadi
aktivitas hidup organisme. Bakteri autotrof dan lumut-lumut pada waktu mati
menjadi bahan organik bagi kehidupan organisme yang lain. Tumbuhan tingkat
tinggi berperan dengan aktivitas akar-akarnya masuk dicelah-celah retakan
batuan dan seterusnya.
Sumber Referensi:
http://ayusetyowati.wordpress.com/proses-pembentuk-tanah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar